Sinematografi merupakan aspek penting dari pembuatan film dan dapat mempengaruhi cara penonton melihat dan merasakan cerita yang disampaikan.
Jika biasanya kita sebagai penikmat karya-karya film di layar besar, maka untuk dapat mengapresiasi dan menikmati sebuah karya dengan pengetahuan, di sini kita akan membahas mengenai apa itu sinematografi. Tidak hanya itu, artikel kali ini menyajikan contoh sinematografi dengan penjabaran unsur sinematografi di dalamnya untuk kita amati dan analisis.
Apa itu Sinematografi ?
Sinematografi adalah teknik membuat film dengan menggunakan pencahayaan, kamera, serta komposisi visual untuk menciptakan pengalaman visual serta emosional bagi penonton. Teknik ini melibatkan sejumlah unsur, termasuk pengaturan pencahayaan, framing atau yang sebagai pemilihan sudut pandang dan posisi kamera, komposisi gambar yang merupakan dengan pengaturan objek dalam bingkai, serta gerakan kamera.
Dalam sinematografi, pencahayaan adalah salah satu faktor utama dimana mempengaruhi tampilan visual sebuah film. Pencahayaan baik dapat menciptakan mood serta atmosfer dimana sesuai dengan cerita ketika disampaikan oleh sutradara, serta membantu menyoroti atau menekankan elemen tertentu dalam adegan.
Framing dan komposisi gambar adalah hal lain dimana sangat penting pada proses pembuatan film. Framing mengacu pada pemilihan sudut pandang serta posisi kamera demi mengambil gambar adegan. Hal ini dapat mempengaruhi cara penonton melihat serta merasakan adegan tersebut. Komposisi gambar, di sisi lain, melibatkan pengaturan objek dalam bingkai demi menciptakan tampilan harmonis serta estetis.
Gerakan kamera juga dapat mempengaruhi tampilan visual film. Gerakan kamera halus serta terkoordinasi dapat menciptakan tampilan indah serta dinamis, sementara gerakan kamera kasar atau tidak terkoordinasi dapat mengganggu pengalaman menonton film.
Apa Saja Teknik Sinematografi

Berikut adalah beberapa teknik sinematografi umum digunakan pada proses pembuatan film:
1. Pencahayaan
Teknik ini melibatkan pengaturan cahaya dalam adegan, seperti intensitas cahaya, warna, serta arah cahaya. Pencahayaan baik dapat menciptakan mood serta atmosfer tepat untuk adegan tersebut.
2. Framing
Teknik framing melibatkan pemilihan sudut pandang serta posisi kamera demi mengambil gambar adegan. Hal ini dapat mempengaruhi cara penonton melihat serta merasakan adegan tersebut. Beberapa teknik framing umum digunakan meliputi long shot, medium shot, close-up, serta extreme close-up.
3. Komposisi gambar
Teknik ini melibatkan pengaturan objek dalam bingkai untuk menciptakan tampilan yang harmonis dan estetis. Beberapa teknik komposisi gambar umum digunakan meliputi aturan ketiga (rule of thirds) pada sinematografi, simetri, dan perspektif.
4. Depth of field
Depth of field merujuk pada area fokus dalam sebuah gambar. Teknik ini dapat digunakan untuk menyoroti atau menekankan objek tertentu dalam adegan, serta menciptakan tampilan yang lebih dramatis atau artistik.
5. Gerakan kamera
Teknik ini melibatkan pergerakan kamera dalam mengambil gambar adegan. Beberapa teknik gerakan kamera yang umum digunakan meliputi pan, tilt, dolly, dan crane.
6. Warna
Teknik ini melibatkan penggunaan warna pada proses pembuatan film untuk menciptakan mood atau atmosfer tepat pada adegan. Warna dapat digunakan secara dramatis demi menciptakan efek tertentu dalam film.
7. Efek khusus
Teknik ini melibatkan penggunaan efek khusus, seperti efek khusus komputer atau efek visual praktis, untuk menciptakan tampilan lebih dramatis atau fantastis dalam adegan tertentu.
Semua teknik sinematografi tersebut dapat digunakan secara terpisah atau digabungkan demi menciptakan tampilan visual unik dalam sebuah film. Penggunaan teknik ini tepat dapat mempengaruhi cara penonton melihat dan merasakan cerita yang disampaikan dalam film tersebut.
Apa Saja Unsur Sinematografi ?
Unsur sinematografi adalah komponen-komponen yang membentuk tampilan visual dalam sebuah film. Berikut adalah beberapa unsur sinematografi umum digunakan:
1. Pencahayaan
Unsur pencahayaan meliputi intensitas cahaya, warna, serta arah cahaya pada adegan. Pencahayaan tepat dapat menciptakan mood serta atmosfer dimana sesuai dengan cerita yang ingin disampaikan oleh sutradara.
2. Framing
Unsur framing meliputi pemilihan sudut pandang dengan tambahan posisi kamera demi mengambil gambar adegan. Hal ini dapat mempengaruhi cara penonton melihat dan merasakan adegan tersebut.
3. Komposisi gambar
Unsur komposisi gambar meliputi pengaturan objek dalam bingkai untuk menciptakan tampilan yang harmonis dan estetis. Hal ini dapat mencakup aturan ketiga (rule of thirds), simetri, dan perspektif.
4. Depth of field
Unsur depth of field merujuk pada area fokus dalam sebuah gambar. Teknik ini dapat digunakan untuk menyoroti atau menekankan objek tertentu dalam adegan, serta menciptakan tampilan yang lebih dramatis atau artistik.
5. Gerakan kamera
Unsur gerakan kamera meliputi pergerakan kamera dalam mengambil gambar adegan. Beberapa teknik gerakan kamera umum digunakan meliputi pan, tilt, dolly, serta crane.
6. Warna
Unsur warna meliputi penggunaan warna dalam pembuatan film demi menciptakan mood atau atmosfer yang tepat dalam adegan. Warna dapat digunakan secara dramatis atau subtil untuk menciptakan efek tertentu dalam film.
7. Efek khusus
Unsur efek khusus meliputi penggunaan efek khusus, seperti efek khusus komputer atau efek visual praktis, untuk menciptakan tampilan yang lebih dramatis atau fantastis dalam adegan tertentu.
Semua unsur sinematografi tersebut dapat digunakan secara terpisah atau digabungkan untuk menciptakan tampilan visual yang unik dalam sebuah film. Kombinasi unsur sinematografi tepat dapat mempengaruhi cara penonton melihat serta merasakan cerita dimana disampaikan pada film tersebut.
Contoh Sinematografi

Karena Sinematografi memiliki berbagai unsur di dalamnya dimana dapat kita cermati dan analisis, maka dari itu, di sini kita akan mengamati satu film sebagai contoh untuk mempelajari contoh unsur sinematografi dalam sebuah film. Kita akan mengambil contoh suatu film dengan judul “The Revenant” pada tahun 2015.
Dalam film “The Revenant” (2015) dimana disutradarai oleh Alejandro Gonzalez Inarritu, sinematografer Emmanuel Lubezki menggunakan beberapa teknik untuk menciptakan tampilan visual mengesankan. Beberapa teknik tersebut antara lain:
1. Pencahayaan
Dalam adegan yang mengambil tempat di malam hari, Lubezki menggunakan cahaya dari api unggun serta fokus cahaya demi memberikan kesan bahwa adegan tersebut terjadi di tengah kegelapan.
2. Framing
Lubezki menggunakan sudut pandang rendah untuk menunjukkan betapa kecilnya manusia di antara lanskap pegunungan besar. Ia juga menggunakan close-up pada wajah karakter utama, Hugh Glass dimana diperankan oleh Leonardo DiCaprio, untuk menunjukkan emosi dan ketegangan yang dialaminya.
3. Komposisi gambar
Lubezki menggunakan aturan ketiga (rule of thirds) dalam banyak adegan untuk menciptakan tampilan yang estetis. Ia juga menggunakan simetri pada beberapa adegan demi menunjukkan kesetimbangan dan keharmonisan dalam situasi yang penuh dengan konflik.
4. Depth of Field
Dalam beberapa adegan, Lubezki menggunakan depth of field untuk menyorot objek tertentu dan memperjelas fokus adegan. Misalnya, dalam adegan dimana Glass menunggangi kuda di atas bukit, Lubezki menggunakan depth of field demi menyoroti wajah Glass sementara lanskap di belakangnya menjadi buram.
5. Gerakan kamera
Lubezki menggunakan dolly serta crane untuk memberikan gerakan yang halus pada kamera pada adegan-adegan dimana memerlukan pergerakan. Ia juga menggunakan pan serta tilt demi menunjukkan lingkungan di sekitar karakter utama.
Dalam film “The Revenant”, Lubezki berhasil menciptakan tampilan visual yang dramatis dan artistik dengan menggunakan teknik sinematografi tepat. Dalam film ini, sinematografi tidak hanya sebagai sarana untuk menceritakan cerita, tetapi juga sebagai sarana untuk menunjukkan keindahan dan keagungan alam juga untuk mengekspresikan emosi dan pengalaman karakter utama.
Baca juga: Apa itu Pendidikan Non-Formal, Ciri-Ciri dan Tujuan
Kesimpulan
Sinematografi adalah seni serta ilmu pada proses pembuatan film dimana berfokus pada aspek visual, termasuk pencahayaan, framing, komposisi gambar, depth of field, serta gerakan kamera. Teknik-teknik sinematografi ini digunakan demi menciptakan tampilan visual memukau, untuk mengekspresikan emosi serta pengalaman karakter, serta untuk membantu menceritakan cerita secara visual.
Kesuksesan sebuah film tidak hanya bergantung pada naskah ataupun akting, tetapi juga pada sinematografi dimana dipilih dan diimplementasikan dengan baik. Teknik ini dapat membuat penonton terlibat pada cerita serta membantu mereka memahami makna dimana terkandung di dalamnya.
Dalam konteks industri film, sinematografi menjadi bagian penting pada proses produksi film dan perannya semakin diakui dengan adanya penghargaan seperti Oscar untuk sinematografi terbaik. Oleh karena itu, keahlian dan keterampilan dalam sinematografi sangat penting bagi para sineas untuk menciptakan karya film unik dan menginspirasi.
